Thursday, June 11, 2015

'Hampir' Calon Gebetan

Kemarin sore harusnya gue kuliah tapi tiba-tiba males trus jadi gabut alias gajelas. Akhirnya gue pergi, gatau mau kemana. Belokin stir tanpa arah, gaada tujuan yang jelas. Gue ingat mau balikin sesuatu ke nyokapnya mantan gue.

Akhirnya gue berbelok ke arah rumah mantan gue, Rhesa, di daerah Utan Kayu. Gue parkir, buka pintu pager rumahnya, ucapin salam dan langsung masuk gitu aja ke dalam rumahnya. Uda jadi kebiasaan gue buat ke sana tanpa ketuk pintu. Ada Rhesa di depan TV lagi makan dan tidak menjawab salam gue. 

"Nyokap mana, Rhes?"
"Di belakang," dijawab kecut, kayanya dia masih marah sama gue hahaha.

Gue langsung jalan ke arah dapur, nyokapnya lagi masak. Gue cium tangannya. Ga jauh di sana ada bokapnya Rhesa juga, sekalian gue cium juga tangannya. Gue uda cukup terbiasa dengan kondisi dan orang-orang di keluarga Rhesa. Ga aneh, karena cukup lama gue berhubungan sama Rhesa dan selalu dibawa ke rumahnya.

Gue pun menyampaikan niat gue datang ke sana. Setelah urusan selesai, tadinya gue mau ngobrol-ngobrol dulu sama Rhesa. Tapi gue lihat gaada respon yang baik pas gue datang, akhirnya gue memutuskan buat langsung pergi. Pamit ke bokap nyokapnya Rhesa, lalu ucapin salam.

Masih gabut.
Akhirnya ke Warbu, tongkrongan semasa SMP yang jaraknya ga jauh dari rumah Rhesa. Di sana cuman sekitar 1 jam, trus gue chat Bonsky, dia lagi di Ikin apa engga. Langsung aja gue pergi ke Ikin, tongkrongan gue yang lain.

Di sana blm ada teman-teman gue. Ga lama tiba-tiba Recy datang. Gue ngobrol berdua sama dia sampai magrib. Barulah beberapa teman gue datang, Adit, Bonsky, Avis, Opic. Kami pindah ke bangku di samping Ikin yang lebih luas. 

Posisi duduk kami, gue di seberang Bonsky dan di sebelah dia ada Recy. Di sebelah gue duduk Avis dan Opic. Ada moment dimana gue merasa awkward saat itu. Saat dimana tiba-tiba Bonsky berkata, 

"Sa, dulu kan Recy pernah nanyain lo."

Gue shock untuk beberapa saat. Ga nyangka. Ternyata oh ternyata...
Dan lalu gue menjawab,

"Gue juga dulu nanyain lo Rec, ke si Bonsky," sambil gue menatap ke arah Recy menunjukkan bahwa kata-kata itu gue ditujukan untuk dia.

Recy membalas, "Iya, dulu gue nanyain lo ke Bonsky."

"Tapi Recy ga enak Sa karena gue bilang lo mantannya Reno," lanjut Bonsky.

"Dan gue juga ga enak karena lo anak Ikin juga temannya Reno :)" masih tetap menatap Recy.

Gue mengingat kembali saat pertama ngeliat Recy. Sampai saat ini, gue punya kebisaan ngeliat profile orang-orang yang ngelike update Path, entah itu account gue ataupun teman gue. Saat itu, teman Ikin gue update, trus gue iseng baca commentsnya. Ada Recy salah satunya dan ternyata Bonsky termasuk salah satu  friends in common dengan dia.

Bonsky adalah seorang teman yang paling gue percaya diantara anak-anak Ikin yang lain. Gue pun langsung nanyain tentang Recy ke Bonsky. Cuman sekedar bertanya, tapi gatau kenapa gue jadi keterusan ngestalk dia. Ada beberapa foto Recy yang masih gue simpan sampai saat ini. 

Gaada maksud untuk ngegebet dia, gue cuman 'suka' ngeliat foto-foto dia. Ga disangka, gue malah jadi teman setongkrongan sama dia hahaha. Walaupun kami ga pernah chat atau berhubungan yang lebih intensif, tapi gue cukup menikmati menjadi sekedar 'teman setongkrongan'.





No comments:

Post a Comment