Sunday, June 14, 2015

Konsekuensi

What's wrong with me? Can anyone tell me what's really happen now? I don't even know that my heart going so confused, my mind full of erratic thoughts. 

Sesuatu yang pernah gue pelajari untuk menahan perasaan, saat ini berubah menjadi begitu menyakitkan. Gue pikir, dengan gue melakukan hal itu gue akan baik-baik saja dan tetap berada dalam zona nyaman gue saat ini. Tapi ternyata cukup menyakitkan juga. Ternyata sesakit ini!

Harus gue apresiasi dia yang telah melakukan hal ini dulu kepada gue. Setelah dia meninggalkan gue begitu saja tanpa ada alasan satu pun yang dia berikan, membuat gue begitu sakit. Ga terlalu sih, tapi cukup buat gue kesel sampai gue gabisa melupakan dia untuk sesaat. Setelah 1 bulan lamanya, barulah gue bisa ikhlas dengan kepergiannya. Bersyukurlah gue karena dia pergi dengan meninggalkan pelajaran yang sangat berharga untuk gue. Ya, pelajaran itu adalah menahan perasaan.

Gue mencoba untuk mengimplementasikan apa yang telah dia ajarkan ke gue. Sejak ia pergi, pelajaran itulah yang membuat gue jauh dari rasa luka, dari rasa pengharapan yang lebih dengan ekspektasi di luar kenyataan yang sebenarnya. 

Berawal dari sebuah permainan yang gue buat dengan seseorang yang lain, yang membuat gue jadi merasakan apa yang gue tulis saat ini. Apa mungkin gue mulai bawa perasaan? Mungkinkah menahan perasaan yang berbulan-bulan ini gue pegang teguh menjadi pecah begitu saja? MUNGKIN. 

Who plays DRAMA will get KARMA.

Maaf karena gue telah mempermainkan diri gue sendiri. Maaf karena telah memparmainkan hati ini sendiri. Maaf bila kamu, seseorang yang saat ini tengah bermain dengan saya, menjadi sedikit terluka ataupun menjadi korban atas keegoisan saya sendiri. Maaf untuk menjadi orang yang cukup menyebalkan. Maaf karena mungkin gue ga cukup jujur.

Tapi percayalah, hanya dengan cara ini gue bisa menjaga diri gue sendiri dari rasa luka yang sering gue alami. Gue cuman ga mau terluka lagi kok, sesederhana ini alasan gue. 
Kemarin, gue cukup sombong. Gue berpikir bahwa gue akan menang. Bodohnya gue! Padahal dari awal sebelum permainan ini dimulai pun gue tahu bahwa gue akan kalah. Masih berani-beraninya gue melangkah. SHAME ON ME!!!

Dan harus gue akui, gue ga bisa menahannya lagi. Diri gue yang lain menginginkan untuk gue tetap bertahan. Diri gue yang lain percaya bahwa dengan gue bertahan, seengganya seorang yang lain itu akan berubah menjadi lebih baik. Diri gue yang lain percaya bahwa seorang yang lain itu bukanlah ia yang saat ini. Yang bisa gue lakukan sekarang hanyalah tetap bertahan daripada harus pergi. Karena gue tau, seiring dengan berjalannya waktu, sesuatu yang tersembunyi itu perlahan akan muncul dan membuktikan kebenarannya. Tapi, sampai kapan gue harus terus bertahan seperti ini?

What kind of man that you are?
If you're a man at all
Well, I will figure this one out
On my own

No comments:

Post a Comment