3 pertanyaan di atas yang kadang terlintas dalam pikiran gue. Sampai-sampai buat gue jadi orang yang insecure, buat gue memikirkan hal-hal yang sebenarnya ga penting. Mengisi otak gue dengan sesuatu yang "samar". Bahkan hal yang belum tentu terjadi pun buat gue takut.
Masa lalu.
Gue selalu ingat akan kejadian-kejadian di masa lalu gue, terutama kejadian pahit. Gue pernah mencoba untuk menguji sejauh mana kekuatan pikiran gue. Seberapa kuat gue mengingat akan suatu kejadian ataupun hal yang pernah gue lalui. Dengan cara menulis semua mimpi-mimpi gue, entah vivid dream maupun lucid dream. Ide itu tercetus dari seorang teman gue, Fery a.k.a Copoz.
Beberapa waktu lalu, tiap gue menutup mata dengan niat tidur, gue selalu terjatuh ke dalam vivid & lucid dream. Setelah gue bangun tidur, ge langsung menulis semua kejadian di dalam mimpi secara berurutan. Gue menggali lebih dalam memori otak gue. Dimana memori itu tersembunyi? Bagaimana cara gue menggalinya?
Gue menyimpulkan bahwa presentase ingatan dan kekuatan memori otak gue berkisar sekitar 80%. Cukup besar dan cukup buat gue sombong. Ironisnya, gue ga memanfaatkan kelebihan gue itu untuk hal yang lebih berguna. Seperti mengingat pelajaran ataupun hal-hal berguna lainnya. Karena bagi gue, gue tidak akan benar-benar mengingat ataupun menyimpan hal yang menurut gue tidak 'asik' dan 'seru'.
Aneh? Engga bagi gue. Kebanyakan dari materi pelajaran dan kuliah gue ga cukup mengasyikkan, ga cukup seru. Ga cukup buat gue tertarik. Tapi cukup alasan masuk akal yang gue buat untuk menghindarinya, lol.
Akibat dari kuatnya memori ingatan gue yang buat gue kadang flashback. Lebih banyak ke moment dimana gue merasa bahwa diri gue saat itu harusnya tidak melakukan hal itu. Berujung pada penyesalan dan menyakiti diri gue sendiri. Gue memaki diri sendiri, mukul diri gue sendiri. Yang kadang buat gue merasa kalo gue cukup untuk jadi Psycho.
Tapi, sekarang tidak.
Kenapa?
Gue sadar kalo gue gabisa begini terus. Gue harus benar-benar MOVE ON. Move on dari masa lalu. Bukan melupakan, tapi lebih ke "uda cukup masa lalu yang pahit itu hidup di dalam pikiran gue. Dan ini saatnya untuk membuat masa lalu memasuki tempat seharusnya dimana ia berada".
Masa lalu bukanlah hal yang seharusnya dilupakan. Itu salah banget! Mau kaya gimana juga masa lalu uda terjadi. Yang bisa gue lakuin adalah dengan menerima masa lalu sebagai bagian dari kehidupan gue yang pernah terjadi.
Kunci dari MOVE ON adalah lo harus siap terima dan ikhlas. Mau seburuk apa masa lalu lo, lo cuman bisa terima. Lo juga gabakal bisa merubah masa lalu, bro! Tapi lo bisa merubah masa depan lo dengan membuat masa lalu sebagai pelajaran yang berharga. Berusaha supaya lo ga mengulangi kejadian yang sama buruknya dengan masa lalu lo.
Gue mengutip kalimat dari dosen mata kuliah Character Building semester I:
"Ga ada yang namanya masa lalu ataupun masa depan. Yang ada hanyalah sekarang dan saat ini".
Hahahaha, keren juga kelebihan lo ca, ampek bisa mengingat hal kayak gitu. Emang bener kita ga perlu mengingat masa lalu secara berlebihan atau melebihi kadarnya tapi juga gabisa kita ngelupain sampek 100%. Tapi itu anugerah dari Tuhan ca percaya atau engga mau atau engga lo bakal makek kelebihan lo itu buat ngengingat lebih yang ga bikin lo asik. Tanpa sadar atau emang lo ngerasa emg harus digunain sebaik mungkin wkwkwkwk
ReplyDeleteSebenarnya daya inigat gue gede bgt ji, cuman gue aja yg males buat ngasahnya. Dulu gue salah, selalu mengingat masa lalu yg buat gue malah jadi terpuruk, tapi sekarang gue uda nemuin cara yg tepat. Masa lalu bukan untuk dilupakan, tapi buat dikenang, bener ga? hahaha
Delete